Sunyi senyap…
Yang terdengar hanya putaran jarum jam di
dinding kamar yang tiada lelah menari-nari mengikuti sang waktu
berotasi. Semua telah memerankan kisah dalam dunia mimpi masing-masing.
Hanya aku sendiri dengan segelas teh hangat yang masih setia mendampingi
sang malam dalam keheningannya.
Waktu benar-benar telah
berada dalam kelarutannya. Tak tahu bagaimana langit di luar seperti
apa, apakah berteman bintang dan bulan atau kah kosong hitam dan
hampa?.. karena aku berada dalam kamar tanpa jendela.
Kelopak
mataku belum juga mau mengatup. Teh dalam gelas pun sudah kosong. Bila
dalam keadaan seperti ini biasanya aku mencoba untuk membaca. Karena
membaca di tengah malam buta bisa membuat mataku cepat lelah dan
terlelap, apalagi bila membaca yang tidak aku sukai. Tapi kali ini
berbeda, sudah berlembar-lembar halaman kertas yang telah kubaca, tapi
mataku justru jadi 100watt terangnya. Bosan pun hinggap dalam benakku
hingga aku melempar buku tersebut ke atas kasur.
Sekarang,
bantal yang jadi sandaranku bermanja dan hp adalah satu-satunya yang
masih mau bermain denganku. Kupandangi layar hp yang menyala sambil
buka-buka layar inbox berharap ada sms yang masuk tapi ternyata tidak
satu pun. Ya maklum, sudah tengah malam buta. Yang ada lamunan yang
menghantui.
Terus kupandangi layar hpku sambil
menggosok-gosokkan telapak jempolku ke layar kacanya. Seketika aku
teringat kisah cintaku yang berawal dari sms sekitar dua tahun yang
lalu. Ya dari sms, bukan sms nyasar, tapi hanya sms sapaan biasa dari
seorang manusia yang telah kukenal sebelumnya. yang berlanjut jadi sms
cinta dan berlanjut jadi rajutan kasih. Sayang sekali rajutan kasih itu
kecebur di laut dan tersangkut di karang tajam dan membuatnya
terputus-putus.
Terbawa lamunan, hingga angin rindu
menyusup dalam dinginnya malam. Tapi sayang rindu itu sudah menghitam
dan gelap. Gelap, gelap, gelap, gelap dan gelap hingga akhirnya mataku
yang 100watt pun lama-lama menggelap dan akhirnya aku pun lelap, lelap,
dan terlelap jauh dalam malam yang gelap. zzzZZZZ………
(_*_)